Jumat, 31 Mei 2013

Sejarah Laskar Merah Putih










Terbentuknya Laskar Merah Putih (LMP) merupakan sebuah wadah perhimpunan aktivis, anggota mayarakat, gabungan 106 LSM yang mempunyai visi yang sama, dalam rangka mewujudkan kemerdekaan yang hakiki dan membela kebenaran serta menegakan keadilan terhadap yang lemah diatas bumi pertiwi dengan nama pada waktu itu FORUM BERSAMA LASKAR MERAH PUTIH. Didirikan pada tanggal 28 Oktober 2000 dengan  inspirator Alm. Eddy Hartawan Siswono dan beberapa rekanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun demikian kita semua patut berbangga hati dan berterimakasih serta memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penggagas/inspirator dan deklarator LMP.

Dalam perjalanannya Ketua Umum hingga beliau wafat secara mendadak, Alm Eddy Hartawan Siswono membangun LMP ini dengan segala kreatifitas dan loyalitas yang tinggi, sehingga mampu membesarkan LMP terus berkibar memperjuangkan program-program kerja nyata serta mempertahankkna keutuhan NKRI.

Kita semua patut meneladani beliau sebagai pejuang bangsa untuk terus maju memberikan inspirasi dan kerja-kerja nyata dalam menyumbangkan pemikiran untuk bangsa dan negara. Secara sah, pada tahun 2004 dalam perjalanannya LMP ber-AKTA NOTARIS IRMA BONITA SH NOMOR 8 TANGGAL 8 AGUSTUS 2004 dengan 28 orang pendiri.









SEJARAH TERPILIHNYA KETUA UMUM LMP NENENG A TUTY SH

Ketum Laskar: Selamat atas terbentuknya Marcab Majalengka


 








Ketua Umum LMP Eddy Hartawan Siswono  pada hari Minggu tanggal 3 September 2010 menghembuskan nafas terakhir secara mendadak. Beliau wafat masih berstatus sebagai Ketua Umum Laskar Merah Putih.

Semasa beliau (Ketum LMP alm Eddy Hartawan Siswono) yang akrap di panggil Eddy Hartawan hidup, dalam jajaran kepengurusan LMP yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina LMP adalah Hutomo Mandala Putra (Tommy Suharto).

Neneng A Tuty adalah salah seorang orang terdekatnya  Ketua Dewan Pembina LMP, Hutomo Mandala Putra.

Laskar Merah Putih harus segera dibenahi pasca meninggalnya alm. Eddy Hartawan. Ketika persoalan ini diserahkan kepada Neneng A Tuty, ia (Neneng) hanya mau menjabat sebagai Wakil Dewan Pembina LMP dibawah Tommy Suharto.

Memang, pada saat itu salah satu Dewan Pendiri,  Ade Manurung sempat dicalonkan menjadi Ketua Umum. Sayang ia tidak pernah muncul, karena masih berlindung dengan Pak Syamsul Djalal.

Percakapan penulis via telepon dengan Ade Manurung pada bulan Juni tahun 2011 mengungkapkan bahwa ia (Ade) pernah di serahkan untuk memangku jabatan stategis LMP sebagai KETUM, tapi beliau menolakkya, karena Ade Manurung mengakui, Ia belum siap menjadi KETUM LMP.

Akhirnya, pada tanggal 26 Februari 2011 di laksanakan Mubes (musyawarah besar) ke I tahun 2011 di Hotel Ever Green Cisarua Bogor, Sabtu degan ditandatangani diatas materai sekitar 19 Markas Daerah memilih Neneng A Tuty sebagai Ketua Umum Laskar Merah Putih periode 2011-2016.
Mulailah Neneng membenahi LMP walaupun terkadang sulit. Dia berhasil mengajak  Ade Manurung dan para anggota lainnya bergabung kembali demi roh Laskar Merah Putih.
Akhirnya, Pelantikan Kepengurusan Markas Besar Laskar Merah Putih Periode 2011-2016 secara aklamasi berlangsung hikmat di Wisma Maluku Jakarta, Jumat, tanggal 15 April 2011 yang dikukuhkan oleh Wakil Pembina LMP, Letnan Jenderal (Purn) Suady Marrasabesy (mantan Kepala Staf Umum TNI).
Setahun kemudian, Neneng A Tuty SH mendaftarkan Kepemimpinanya beserta jajarannya sesuai hasil MUBES I, secara hukum dengan ber- AKTA NOTARIS MASDAR LIRA SH NOMOR 8 TANGGAL 13 APRIL 2012.
Onak dan Duri pasti ada disetiap organisasi. Begitu juga dengan LMP. Pergantian jajaran kepengurusan LMP yang dibentuk Neneng A Tuty mengalami pergantian jajaran kepengurusan.
Sebelumnya, kepengurusan sebelum dikukuhkan di Wisma Maluku, secara formatur yang dibentuk Mubes I, demi kearah yang lebih baik, beberapa jajaran pengurus diganti.

Misalkan, dalam formatur keputusan Mubes I di Bogor terpilhnya Rully Passaid sebagai Ketua Harian, namun secara pengukuhan ia (Rully) diganti posisinya oleh Ade Manurung.
Sekretaris Jenderal dalam formatur keputusan Mubes I di Bogor terpilhnya Hj. Khusnul Khatimah M.Si, namun secara pengukuhan ia (Rully) diganti posisinya oleh Setiyardi.
Dalam perjalanannya juga, Sekretaris Jenderal LMP Setiyardi dengan berbagai pertimbangan, posisi Setiyardi  pada tanggal 15 Juli 2012 digantikan oleh H. Abdul Manan SH,MH, serah terima Surat Keputusan (SK) Penetapannya di Restoran Cairo Jakarta Selatan.




DEWAN PENDIRI MEMBEKUKAN KETUM LMP NENENG  A TUTY TAK BERDASAR

Sejak adanya Pernyataan Sikap dari Dewan Pendiri tertanggal 15 Maret 2011 yang diwakili penandatangannya oleh: Yance Kapoh, Irwansyah Gunadi Damanik, Eddy Hernandari, Wahyu Wibisana, Erwin Trinayanda, H.A Widodo, Panjang Hartawan Tarigan, R.M Bios.G.Abioso. Dalam penyataan tersebut, garis besarnya Dewan Pendiri tidak mempunyai hak untuk membekukan Kepemimpinan Ketum LMP Neneng A Tuty SH.

Hasil Musyawarah Besar (MUBES) I terpilihnya Neneng A Tuty SH sebagai ketum, sesuai dengan pasal 10 Akta Notaris Irma Bonita SH nomor 8 tanggal 30 Agustus 2004, berarti selain hasil dari Mubes I, tidak ada yang namanya Ketua Umum lainnya.

Dalam Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga yang di Akta Notaris Irma Bonita SH nomor 8 tanggal 30 Agustus 2004, tidak ada pencantuman pemilihan Ketua Umum LMP melalui KONGRES. Berarti hasil Kongres batal demi hukum. Maka, disini ditegaskan, dasar dari Dewan Pendiri LMP membekukan kepemimpinan Ketua Umum terpilhih tak berdasar. (PR/013)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar